Membuat website sendiri bisa menjadi cara yang hemat biaya, tetapi sering kali pebisnis melakukan kesalahan fatal yang justru menghabiskan uang (seperti anggaran iklan yang terbuang) dan waktu.
Berikut adalah kesalahan fatal yang paling umum dilakukan pebisnis saat membuat website sendiri:
1. Fokus pada “Terlihat Bagus” daripada “Menghasilkan Uang”
Ini adalah kesalahan terbesar. Pebisnis sering kali terobsesi dengan estetika—memilih template yang paling trendi, font yang unik, atau animasi yang keren—tetapi mengabaikan tujuan bisnis utama: konversi.
- Dampaknya: Website mungkin terlihat artistik, tetapi Call-to-Action (CTA) tidak jelas, alur pembelian rumit, dan elemen psikologi pembeli diabaikan.
2. Mengabaikan Pengalaman Seluler (Mobile-First)
Mengingat mayoritas lalu lintas internet berasal dari perangkat seluler, mengabaikan tampilan mobile adalah bentuk bunuh diri digital. Banyak pebisnis pemula hanya fokus pada tampilan desktop saat mendesain situs mereka.
- Dampaknya: Pengunjung seluler (yang mungkin mayoritas) akan mengalami kesulitan navigasi, bounce rate meningkat drastis, dan Google akan menghukum peringkat SEO situs Anda.
3. Kecepatan Memuat Halaman yang Lambat
Menggunakan terlalu banyak gambar beresolusi sangat tinggi, plugin yang tidak perlu, atau hosting yang murah dan lambat akan merusak kinerja situs.
- Dampaknya: Pengunjung tidak sabar dan akan meninggalkan situs Anda dalam hitungan detik. Ini juga merugikan SEO Anda secara signifikan.
4. Navigasi yang Membingungkan (User Experience Buruk)
Pebisnis sering kali berasumsi pengunjung tahu cara kerja situs mereka. Mereka membuat menu yang tidak logis, menyembunyikan informasi penting (seperti harga atau detail kontak), atau membuat proses checkout terlalu panjang.
- Dampaknya: Pengunjung frustrasi dan tidak dapat menemukan apa yang mereka cari, menyebabkan mereka meninggalkan situs dan pergi ke kompetitor.
5. Tidak Memiliki Unique Selling Proposition (USP) yang Jelas
Pengunjung yang mendarat di website Anda dalam 5 detik pertama harus tahu:
- Siapa Anda?
- Apa yang Anda tawarkan?
- Mengapa mereka harus membeli dari Anda, bukan dari orang lain?
- Dampaknya: Jika pesan Anda tidak jelas, pengunjung akan bingung dan pergi. Anda gagal menangkap perhatian mereka sejak awal.
6. Mengabaikan SEO Dasar Sejak Awal
Banyak pebisnis membuat website mereka terlebih dahulu, lalu baru memikirkan SEO (Optimisasi Mesin Pencari) belakangan. Akibatnya, mereka membangun struktur situs yang sulit dipahami Google.
- Dampaknya: Website tidak muncul di hasil pencarian Google, memaksa pebisnis untuk bergantung sepenuhnya pada iklan berbayar yang mahal untuk mendapatkan traffic.
7. Kurangnya Uji Coba dan Analisis
Kesalahan fatal adalah menganggap website selesai setelah diluncurkan. Pebisnis sering kali tidak menguji formulir kontak, tombol beli, atau link navigasi mereka sendiri. Mereka juga tidak memasang alat analisis seperti Google Analytics.
- Dampaknya: Anda mungkin kehilangan penjualan karena formulir yang rusak tanpa Anda sadari, dan Anda tidak memiliki data untuk memahami perilaku pengunjung.
Intinya: Saat membuat website sendiri, pindahkan fokus dari “proyek desain” menjadi “aset bisnis strategis”. Prioritaskan fungsionalitas, kecepatan, pengalaman pengguna, dan tujuan konversi di atas segalanya