Scroll to read

Ada banyak alasan mengapa sebuah website gagal menghasilkan penjualan (closing). Berdasarkan poin-poin yang telah dibahas sebelumnya, masalahnya jarang terletak pada satu faktor tunggal, melainkan pada kombinasi kesalahan strategis dan teknis…

Ada banyak alasan mengapa sebuah website gagal menghasilkan penjualan (closing). Berdasarkan poin-poin yang telah dibahas sebelumnya, masalahnya jarang terletak pada satu faktor tunggal, melainkan pada kombinasi kesalahan strategis dan teknis yang secara diam-diam mengusir pembeli potensial.

Berikut adalah rangkuman alasan paling umum kenapa website Anda tidak pernah closing:

1. Fokus pada Desain, Bukan Psikologi Pembeli

Kesalahan mendasar adalah menganggap website sebagai brosur digital yang cantik. Faktanya, website adalah alat penjualan yang harus memanfaatkan psikologi pembeli.

  • Yang Salah: Website penuh dengan animasi keren tapi tidak ada social proof (bukti sosial) yang membangun kepercayaan.
  • Akibatnya: Pengunjung tidak merasa yakin atau aman untuk bertransaksi dengan Anda.

2. Website Anda “Mengusir” Pengunjung Secara Diam-Diam

Website Anda mungkin memiliki penghalang tersembunyi yang membuat orang frustrasi dan pergi:

  • Kecepatan Lambat: Lebih dari 50% pengunjung seluler akan meninggalkan situs jika memuat lebih dari 3 detik.
  • Navigasi Rumit: Pengunjung harus berpikir keras untuk menemukan produk atau tombol “Beli”.
  • Tidak Ramah Seluler: Tampilan di ponsel berantakan, padahal sebagian besar traffic berasal dari sana.

3. Tidak Ada Call-to-Action (CTA) yang Jelas

Website yang tidak closing biasanya gagal memandu pengunjung.

  • Yang Salah: Pengunjung mendarat di halaman produk, tetapi tidak ada tombol “Tambahkan ke Keranjang” yang menonjol atau instruksi yang jelas tentang langkah selanjutnya.
  • Akibatnya: Pengunjung bingung dan pasif, lalu menutup tab tanpa melakukan tindakan apa pun.

4. Kurangnya Relevansi Pesan (Ad-Landing Page Mismatch)

Ini terkait langsung dengan pemborosan anggaran iklan.

  • Yang Salah: Iklan Anda menjanjikan “Gratis Ongkir”, tetapi saat pengunjung tiba di website, penawaran tersebut sulit ditemukan atau tidak ada sama sekali.
  • Akibatnya: Kesenjangan antara harapan dan kenyataan ini merusak kredibilitas Anda dan membuat pengunjung merasa tertipu.

5. Website Tidak Dioptimalkan untuk Konversi

Website biasa berfungsi sebagai pusat informasi, sedangkan website yang closing berfungsi sebagai mesin konversi.

  • Yang Salah: Memperlakukan halaman beranda yang umum sebagai landing page untuk kampanye iklan spesifik.
  • Akibatnya: Pengunjung disajikan dengan terlalu banyak pilihan navigasi daripada diarahkan ke satu tujuan pembelian tunggal, sehingga fokus mereka terpecah.

Solusi Singkat:

Untuk membuat website Anda closing, berhentilah fokus pada apa yang Anda suka, dan mulailah fokus pada apa yang pembeli butuhkan untuk merasa aman, termotivasi, dan mudah saat melakukan pembelian.

Prioritaskan:

  1. Kecepatan situs.
  2. Kemudahan navigasi (UX).
  3. Kejelasan penawaran dan CTA.
  4. Bukti Sosial (testimonial, ulasan).